Laman

Rabu, 20 Agustus 2014

Kerajinan Anyaman Bambu Situbeet Mangkubumi Kota Tasikmalaya


Kerajinan anyaman bambu di Situbeet sudah ada sejak Tahun 1933, Bapak Samri (Alm) adalah seorang pionir kerajinan anyaman bambu di Situbeet, beliau mendapat keterampilan anyaman bambu pada waktu Sekolah Rakyat (SR). Pada saat itu anyaman bambu hanyalah sebagai kerajinan, dan belum memiliki nilai ekonomis.
Mulai tahun 1982 anyaman bambu memiliki nilai ekonomis, yang pada awalnya bambu hanya dijual batangan atau istilah di Tasikmalaya biasa disebut lenyeran. Bambu-bambu batangan tersebut dipotong, dibelah, dan disisit menjadi lembaran-lembaran kecil atau biasa disebut ngahua oleh para pengrajin anyaman di Situbeet, kemudian dicelup/diwarnai, yang akhirnya dianyam menjadi beberapa perabotan rumah tangga.
Pada awal tahun 1992 kerajinan anyaman bambu mulai berkembang pesat, kerajinan anyaman bambu mulai dikembangkan oleh Bapak H. Abdullah yang memiliki perusahaan dengan nama Situbeet Kerajinan Bambu atau biasa orang menyebutnya SKB. Tangan-tangan terampil para pengrajin anyaman bambu di Situbeet yang mengubah bambu batangan menjadi kerajinan anyaman bambu yang memiliki nilai fungsi disamping itu juga unik dan manarik.
Pada tahun 1995 kerajinan anyaman bambu Situbeet mulai dilirik oleh mancanegara, produk-produk kerajinan anyaman bambu mulai di ekspor salah satu negara tujuan ekspornya adalah Jepang, kemudian pada tahun 2008 mulai diekspor ke kawasan Asia Tenggara diantaranya Singapura dan Malaysia.
Pada tahun 2010 Bapak H. Abdullah tutup usia, usahanya tersebut dilanjutkan oleh puteranya yang bernama Bapak Dedi Abdul Muiz yang mulai merintis usahanya pada tahun 2004 dengan nama SKB Putra. Produk-produk hasil kerajinan anyaman bambu Situbeet meliputi perabotan rumah tangga (household appliance), perhotelan (hospitality),  dan dekorasi rumah (home décor). Wilayah pemasarannya meliputi, Bandung, Jakarta, Jogja, Solo, dan Bali, sedangkan tujuan ekspornya selain kawasan Asia Tenggara juga sampai ke Dubai.
Permasalahan yang dihadapi saat ini oleh para pengrajin anyaman bambu di Situbeet Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya adalah, bahan baku bambu yang semakin sulit didapatkan dikarenakan banyak pegunungan dan lahan hijau yang dijadikan pemukiman penduduk/perumahan; sulitnya mendapatkan tenaga kerja terampil dikarenakan tidak adanya regenerasi muda, dimana pemuda sekarang lebih banyak memilih untuk bekerja dipabrik atau pertokoan; kurangnya minat pembeli lokal karena lebih memilih produk-produk dari luar.
Untuk itu perlu adanya kerjasama dan dukungan yang nyata baik dari pengrajin itu sendiri dengan pihak pemerintah, swasta, dan perbankan sehingga kerajinan anyaman bambu di Kota Tasikmalaya tetap eksis dan mampu berdaya saing tinggi.
Oleh : TPL-IKM Kementerian R.I. (Sidik Ibrahim)

Produk Kerajinan Anyaman Bambu Situbeet Mangkubumi Kota Tasikmalaya








Alamat/Addres Sentra Kerajinan Anyaman Bambu Situbeet :

Jl. A.H. Nasution Kp. Situbeet Kel. Cipari Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya
Tlp. (0265) 323881 – 347719