Seni Kerajinan Bordir di Kota Tasikmalaya
sudah ada sejak tahun 1980-an, pada awalnya kerajinan bordir masuk ke Kota
Tasikmalaya berasal dari orang cina yang menjual tekstil dengan motif dari
bordir. Pada mulanya bordir hanya diaplikasikan pada kebaya dan taplak meja.
Definisi bordir menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah hiasan jeratan
benang pada kain.
Seiring dengan perkembangan zaman dan
berkat keuletan serta keapikan masyarakat Kota Tasikmalaya, dan juga kultur
masyarakat Kota Tasikmalaya yang religi, seni kerjinan bordir mulai
diaplikasikan pada kerudung, tunik, mukena, koko, gamis, hingga busana
sehari-hari yang dihisiasi bordiran manarik.
Industri bordir telah lama berkembang di
Tasikmalaya khususnya di Desa Tanjung, Cilamajang, Karsamenak, Cibeuti,
Talagasari, Karanganyar dan Karikil yang berada di Kecamatan Kawalu. Hampir seluruh
desa di Kecamatan Kawalu membuat produk kerajinan bordir khususnya busana
muslim. Perkembangan seni kerajinan bordir di Kota Tasikmalaya begitu pesat,
sampai saat ini terdapat lebih kurang 1500 unit usaha pada Tahun 2009 dan mampu
menyerap lebih dari 12.000 tenaga kerja yang tersebar diseluruh wilayah Kota
Tasikmalaya. Tidaklah heran apabila bordir merupakan produk unggulan khas Kota
Tasikmalaya dan sudah menjadi icon yang terkenal sampai ke mancanegara.
Produk bordir khas Kota Tasikmalaya sudah
merambah ke seluruh pasar yang ada di Indonesia, adapun beberapa pasar besar
yang merupakan wilayah pemasaran produk kerajinan bordir Kota Tasikmalaya,
yaitu : Pasar Tanah Abang Jakarta, Pasar Baru Trade Center Bandung, Pasar Tegal
Gubug Cirebon, Pasar Klewer Solo, Pasar Turi Surabaya, Lampung, Medan, Aceh,
Pontianak, Jambi, Bengkulu, Makassar, Manado, Lombok, Bali, bahkan menembus
pasar internasional diantaranya, ekspor ke Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam, Saudi Arabia, Mesir, Afrika dan juga Australia.
Assalamu'alaikum...
BalasHapus